Dunia Kita

Yakin Anda Bukan Psikopat? Cek Dulu Donk..

Apa yang Saudara pikirkan ketika mendengar kata Psikopat? Pasti tak jauh dari pembunuh berdarah dingin. Lalu pertanyaannya, apakah Anda bisa menjadi pembunuh berdarah dingin padahal membunuh nyamuk pun Anda mungkin enggan? Mari kita simak siapa sebenarnya yang disebut psikopat dan apa sebenarnya yang membedakan diri orang normal dengan diri seorang psikopat?

Seorang psikopat memiliki keinginan yang tak terbatas sama seperti orang normal, hanya saja kontrol perilaku seorang psikopat tidak berfungsi dengan baik layaknya orang biasa atau dapat dikatakan sudah 'rusak' sehingga psikopat tidak lagi menimbang soal benar atau tidak keinginannya tersebut. Tak heran seorang psikopat mampu membunuh tanpa merasa bersalah.

Lalu apakah hanya sejenis Ryan si tukang jagal atau para pembunuh berseri lain yang bisa dikatakan psikopat?Anda tentu tahu manusia itu bukan hanya fisik yang menopang. Terdapat sesuatu yang tidak keliatan di dalam batok kepala Anda yang adalah motor kehidupan manusia. Jadi apabila motor itu lumpuh, bisakah manusia masih menjadi manusia? Ketika yang tinggal hanya seonggok daging yang tidak memakai busana berlari di jalan raya tanpa ada ide tentang hidup, apakah masih dikatakan hidup? Manusia akan ikut mati ketika pikirannya mati, jiwa dan semangatnya mati. Pertanyaan pentingnya, bisakah kita mematikan jiwa seseorang?Bila Anda tidak mendengarkan ide orang lain, Anda sedang membunuh pikirannya. Bila Anda memojokkan/ menyudutkan seseorang di depan orang lain, Anda sedang membunuhnya citranya.Bila Anda menolak mendengar cerita bahagia seseorang, Anda sedang membunuh semangatnya.Bila Anda mematahkan tertawa seseorang yang tulus, Anda membunuh karakternya. Anda selalu bisa membunuh orang lain setiap waktu, setiap tempat, dan yang paling membuat Anda psikopat adalah nihilnya rasa bersalah saat Anda membunuh jiwa orang lain.Jadi teman-teman, masihkah kita berpura-pura tidak tahu saat ingin membunuh orang lain? Mari lebih peka terhadap orang lain sehingga gantinya membunuh jiwa orang lain, kita justru membantu membangun harga diri orang lain